jump to navigation

MENANGIS SAAT MENGANTAR JENAZAH IBU MERTUA April 11, 2016

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
add a comment

Sabtu 9 April 2016 ikut mengantar jenazah ibu mertua dari Solo ke Kartosuro dengan naik mobil ambulans.
Saya sempat menangis untuk beliau, teringat saat mengantar jenazah ayah dari Palembang ke dusun Lebung Bandung tahun 2001 yang lalu (saya juga sempat menangis sepanjang jalan di samping peti jenazah).
Ibu Mustaqimah binti Ahmad Muzakkir meninggal 9 April 2016 setelah sakit yang cukup lama – beliau sungguh baik kepada saya sang mantu yang berasal dari Palembang ini. Beliau sempat diajak ke Palembang 2 kali, bersama anak dan cucunya.
Saya menangis mengenang semua kebaikan yang diberikan. Waktu 29 tahun bergaul sebagai mantu dengan beliau, sungguh jadi kenangan yang terbaik. Selamat jalan ibu, selamat menghadap Yang Maha Kuasa, semoga mendapat ampunan serta tempat yang terbaik di sisi-Nya ….. Amin

PRESIDEN UNTUK PENDIDIKAN BERKUALITAS January 17, 2011

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
1 comment so far

(artikel ini  saya kirim ke SURYA walau belum ada jawaban untuk dimuat, kalau ke kompas dengan judul yang sedikit berbeda sudah ada jawaban DITOLAK hehe)

Genderang pemilihan presiden segera dimulai! Tiga kandidat pasangan presiden dan wakilnya sudah mendaftarkan diri ke KPU. Nomor urut untuk kampanye pun sudah diputuskan. Tim sukses masing-masing kandidat sudah mulai bergerak menyusun strategi. Artikel lain sudah banyak yang mebahas visi ekonomi, sosial, politik, dan lainnya namun masih sangat jarang yang mengangkat visi pendidikan. Kesenjangan pendidikan kota besar dan kota kecil makin terbuka lebar. Kurikulum bongkar pasang seiring bergantinya pemerintahan masih terus berjalan. Nasib para guru tetap disia-siakan. Kondisi sekolah yang nyaris roboh, serta banyak hal lain yang masih perlu pembenahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Bagaimana visi para kandidat presiden untuk membangun pendidikan kita yang berkualitas? Akankah dunia pendidikan kita dibiarkan terpuruk? Dalam artikel ini akan diuraikan potret pendidikan kualitas dunia serta kerangka menuju perbaikan di masa mendatang.
Potret Pendidikan Terbaik Dunia
Negara yang kualitas pendidikannya berada di peringkat pertama dunia adalah Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 dan 2006 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama OECD Programme for International Student Assessment (PISA) yang mengukur kemampuan siswa di bidang sains, membaca, matematika, dan pemecahan masalah melalui tes tertulis dan karangan (paper and pencil test). Sasaran responden adalah para siswa usia 15 tahun (kalau di Indonesia setingkat pelajar SMP kelas 3 atau SMA kelas 1). Kuesioner latar belakang siswa ditujukan untuk menelusuri cara belajar dan keluarga para siswa. Kuesioner tentang manajemen sekolah diberikan kepada para kepala sekolah. Pada tahun 2006 negara Finlandia meraih angka tertinggi 563 mengalahkan negara-negara lainnya, sama dengan prestasi terbaik mereka pada tahun 2003. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Suervei OECD berikutnya dilaksanakan tahun 2009 (sekarang masih berlangsung).
Kunci sukses pendidikan berkualitas di negara Finlandia tersebut dapat dirunut sebagai berikut. Dalam masalah anggaran pendidikan, Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa, tetapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya. Finlandia tidaklah menggenjot siswanya dengan menambah jam belajar, memberi beban PR (pekerjaan rumah) berlebihan, menerapkan disiplin tentara, atau melatih siswa dengan berbagai tes/ujian. Sebaliknya, para siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun. Jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam per minggu.
Lalu, apa kunci suksesnya? Kuncinya terletak pada kualitas gurunya. Para guru di Finlandia boleh dikatakan sebagai guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru di Finlandia adalah profesi yang sangat dihargai dan dihormati, walaupun gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah (maksudnya SMA) terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan atau keguruan. Hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima yang berarti lebih ketat persaingainnya daripada masuk ke fakultas/sekolah bergengsi lainnya, seperti fakultas hukum atau kedokteran!
Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan serta pelatihan guru yang berkualitas tinggi, tidak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode belajar apa pun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri dan buku pegangan yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka (negara Finlandia) justru percaya bahwa ujian itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. “Terlalu banyak tes/ujian membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian”, ungkap seorang guru di Finlandia. “Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur hanya dengan tes/ujian”, demikian ungkap para guru selanjutnya.
Masih cerita lanjut di negara Finlandia. Pada usia 18 tahun (setara dengan lulusan SMA di negara kita) para siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dengan hasil bahwa hanya dua dari tiga siswa saja yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Para siswa diajarkan untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak sekolah dasar. “Hal ini membantu para siswa untuk belajar betanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri”, kata Sundstrom seorang kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. “Kalau mereka bertanggungjawab, maka mereka akan bekeja lebih bersemangat. Guru tidak harus selalu mengontrol mereka”, ungkap guru lainnya.
Para siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Para siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang dibutuhkan. “Kita tidak belajar apa-apa kalau hanya menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Di sini guru tidak mengajar dengan metode ceramah”, kata Tuomas Siltala salah seorang siswa sekolah menengah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. “Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan sehingga belajar menjadi tidak menyenangkan”, kata Tuomas selanjutnya. Para siswa yang ‘lambat’ mendapat dukungan yang intensif. Berdasarkan temuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil terjadi perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan, tetapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan perilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan pada tujuan-tujuan yang harus dicapai, misalnya: mulai masuk kelas, kemudian datang tepat waktu, berikutnya bawa buku, dan seterusnya. Kalau mendapat PR (pekerjaan rumah) para siswa bahkan tidak perlu menjawab dengan benar, yang penting adalah mereka telah berusaha. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika guru mengatakan ”Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Jika para siswa merasa malu, maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta untuk membandingkan hasil mereka dengan nilai mereka sebelumnya, bukan dengan siswa lainnya sehingga tidak perlu ada sistem peringkat. Setiap siswa diharapkan untuk bangga terhadap diri mereka masing-masing. Cara dengan memberi peringkat hanya akan membuat para guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya dan mengabaikan sejumlah besar siswa lainnya yang dianggap kurang.
Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi, dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. “Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya”, kata seorang guru. Benar-benar ucapan seorang guru yang bertanggungjawab!
Saran Untuk Calon Presiden
Dari gambaran di atas dapatlah disarankan kepada calon presiden terpilih 2009-2014 nanti beberapa hal. Pertama, pembenahan mendasar untuk meningkatkan kesejahteran para guru. Canangkan program untuk lebih menghargai para guru kita, misalnya dengan pembebasan SPP bagi anak-anak guru seluruh Indonesia hingga lulus SMA, pemberian potongan harga kepada guru untuk membeli buku, laptop, rumah, biaya listrik, air, telpon, tiket bis hingga pesawat, dan banyak lagi yang lainnya. Kedua, berikan kepada para guru kebebasan untuk menjalankan program belajar-mengajar tanpa harus dikekang oleh target jumlah kelulusan siswa. Kreativitas guru serta hasil capaian siswa sehingga menjadi cerdas dalam menghadapi perosalan nyata (matematika, membaca, sains, dan pemecahan masalah) merupakan ’ukuran’ dari pendidikan berkualitas. Ketiga, setelah dua usulan pertama dapat berjalan, lakukan program menarik minat siswa-siswa yang pandai untuk masuk ke fakultas pendidikan. Sarana dan prasarana di fakultas pendidikan pun perlu dibenahi sebagai wahana penting untuk mencetak calon guru yang berkualitas. Apakah kandidat presiden kita akan peduli dengan visi pendidikan berkualtias ini? Semoga saja!
Pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan walau sudah cukup banyak pakar pendidikan dengan kualifikasi doktor untuk menjadikannya lebih berkualitas. Kita sangat berharap dan masih sangat berharap bahwa kualitas pendidikan di negera Indonesia tercinta akan menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga semua guru sempat membaca tulisan ini sekaligus dapat berbenah diri. Semoga ketiga kandidat pasangan presiden dan wakilnya sempat menyimak artikel ini untuk siap melakukan pembenahan dunia pendidikan kita. Semoga pemerintahan mendatang dapat menyusun kebijakan yang lebih berpihak kepada peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh, khususnya dalam upaya ’mencerdaskan kehidupan bangsa’ seperti yang diamanatkan pada pembukaan UUD 1945. Terima kasih ibu dan bapak guru di seluruh pojok negeri tercinta. Anda semua adalah pahlawan bangsa yang sesungguhnya! Pilihlah kandidat presiden dan wakilnya yang peduli pada pendidikan berkualitas!

BERSEPEDA SEHAT BERSAMA REKTOR January 17, 2011

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
add a comment

Bersepeda di tiap hari Minggu? Mengapa tidak? Saya juga mulai aktif lagi bersepeda bersama kawan-kawan di Jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya.
Tanggal 15 Januari yang lalu terasa istimewa, karena salah satu peserta aktif sudah resmi via Menteri Pendidikan Nasional sebagai rektor yang baru untuk ITS – beliau adalah Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwowono, DEA. yang menggantikan rektor lama Prof. Dr. Ir. Priyo Suprobo, MS. Selamat dan terima kasih untuk Prof. Suprobo yang telah berjasa besar untuk ITS dan selamat kepada Prof. Triyogi untuk mengemban amanat baru membawa ITS ke era kontribusi nyata untuk bangsa Indonesia.
Bersepeda bisa jadi sarana berkumpul, bertukar pikiran, dan bergerak dinamis dalam alir kehidupan kota.Jarak tempuh 30 – 40 km sudah sangat biasa kami tempuh. Berangkat pagi dari kampus, dilanjutkan dengan sarapan bersama, dan balik lagi ke kampus atau rumah masing-masing. Badan terasa pegal namun setelah itu terasa lebih sehat. Sehat secara fisik dan sehat secara mental spiritual.
Tetap semangat tetap bersepeda dan tetap sehat …

KESEIMBANGAN DALAM AL-QUR’AN July 28, 2009

Posted by bustanularifin in Iman.
5 comments

KESEIMBANGAN ANTARA JUMLAH KATA DAN ANTONIMNYA DALAM AL-QUR’AN

Kehidupan (al Hayatu) dan kematian (al Mautu) masing-masing 145 kali
Manfaat (an Naf’u) dan kerusakan/mudharat (al Fasadu) masing-masing 50 kali
Panas (al Harru) dan dingin (al Bardu) masing-masing 4 kali
Kebajikan (ash Sholihatu) dan keburukan (as Sayyiatu) masing-masing 167 kali
Kelapangan/ketenangan (ath Thuma’ninatu) dan kesempitan/kekesalan (Adh Dhiqu) masing-masing 13 kali
Cemas/takut (Ar Rohbatu) dan harap/ingin (ar Roghbatu) masing-masing 8 kali
Kekufuran (al Kufru) dan keimanan (al Imanu) masing-masing 17 kali
Kufur (Kufur) dan iman (Iman) masing-masing 8 kali
Musim panas (ash Shoifu) dan musim dingin (asy Syita-u) masing-masing 1 kali

KESIMBANGAN JUMLAH KATA DAN SINONIMNYA DALAM AL-QUR’AN

Membajak sawah (al Hartsu) dan bertani (az Ziro-atu) masing-masing 14 kali
Membanggakan diri (al Ujubu) dan angkuh (al Ghurur) masing-masing 27 kali
Orang sesat (adh Dhol-luna) dan mati jiwanya (al Mauta) masing-masing 17 kali
Al-Qur’an (al Qur’an), wahyu (al Wahyu), dan islam (al Islamu) masing-masing 70 kali
Akal (al ‘Aqlu) dan cahaya (an Nuru) masing-masing 49 kali
Nyata (al Jahru) dan nyata (al ‘Alaniyatu) masing-masing 16 kali

KESEIMBANGAN JUMLAH KATA DENGAN AKIBATNYA DALAM AL-QUR’AN

Menafkahkan (al Infaqu) dan kerelaan (ar Ridho) masing-masing 73 kali
Kekikiran (al Bukhlu) dan penyesalan (al Hasrotu) masing-masing 12 kali
Orang-orang kafir (al kafiruna) dan nereka/pembakaran (an Naru) masing-masing 154 kali
Pensucian (az Zakatu) dan kebajikan yang banyak (al Barokatu) masing-masing 32 kali
Kekejian (al Fahisyatu) dan murka (al Ghodhobu) masing-masing 26 kali

KESIMBANGAN JUMLAH KATA DENGAN PENYEBABNYA DALAM AL-QUR’AN

Pemborosan (al Isrofu) dan ketergesa-gesan (as Sur’atu) masing-masing 23 kali
Nasihat/petuah (al Mau’izhotu) dan lidah (al Lisanu) masing-masing 25 kali
Tawanan (al Asro) dan perang (al Harbu) masing-masing 6 kali
Kedamaian (as Salamu) dan kebajikan (ath Thoyyibatu) masing-masing 60 kali

KESEIMBANGAN KHUSUS

Hari (Yaumun) bentuk tunggal sebanyak 365 kali = jumlah hari dalam setahun
Hari (Ayyamun) bentuk jamak dan ganda (Yaumaini) sebanyak 30 kali = jumlah hari dalam sebulan
Bulan (Syahrun – Asyhurun) sebanyak 12 kali = jumlah bulan dalam setahun
Langit ada 7 diulang sebanyak 7 kali (AL-Baqoroh [29], Al-Isro’ [44], al-Mu’minun [86], Fushshilat [12], Ath-Tholaq [12], Al-Muluk [3], dan Nuh [15])
Penciptaan bumi dalam 6 hari dijelaskan dalam 7 ayat
Penyebutan rosul (Rosulun) atau pemberi peringatan (Nadzirun) sebanyak 518 kali = jumlah penyebutan nama-nama nabi, rosul, dan pembawa berita/peringatan sebanyak 518

Demikian salah satu KESEIMBANGAN yang terdapat di dalam al-Qur’an. Masih banyak lagi keseimbangan yang dapat ditemukan di dalamnya (sayang sekali huruf Arab yang sudah disiapkan dalam WORDS tidak bisa tampil di sini, sehingga dituliskan Latin-nya) …

Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah [QS Al-Muluk: 3 dan 4]

Semoga ALLAH SWT senantiasa melapangkan rejeki dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semuanya amin ….

Sumber:
MUKJIZAT AL-QUR’AN, M. Quraish Shihab, Mizan, Bandung, 1997, hal 140-143

SMS IDUL FITRI October 21, 2008

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
2 comments

Saat Idul Fitri 1429H tahun 2009 yang baru saja berlelu saya mendapat SMS dari seorang teman lama alumni Geofisika dan Meteorologi ITB tahun 1978. Dia saat ini bekerja sebagai dosen di salah satu PTS di Jakarta Timur sekaligus menjadi anggota DPR pusat dari partai yang berbasis Islam.

Saya ingin berbagi SMS tersebut dan tanpa ditambah atau dikurangi sekaligus juga sebagai ucapan selamat Idul Fitri kepada semua yang berkenan membaca blog ini ….

 Ya ALLAH ..

jauhkan aku dari ilmu yang tidak berbuah amal karena itu penyakit kaum Yahudi

jauhkan aku dari amal yang tidak dibimbing olh ilmu karena itu penyakit kaum Nasrani

jauhkanlah aku dari semangat yang tidak disertai fiqih karena itu penyakit kaum Khawariy

jauhkanlah aku dari cinta kepada manusia yang melampaui batas dan berujung penyembahan karena itu penyakit kaum Syi’ah

jauhkanlah aku dari kepercayaan kepada kemampuan manusiawiku yang melampaui batas dan berujung keangkuhan karena itu penyakit kaum Qadariyah

jauhkanlah aku dari tawakkal yang lahir dari kemalasan dan ketidakberdayaan yang berujung kelemahan karena itu penyakit kaum Jabariyah

 

Ya ALLAH …

jauhkanlah aku dari semua kemarahan yang lahir dari dendam karena ujungnya selalu kekerasan

jauhkanlah aku dari kesedihan yang lahir dari kekecewaan karena ujungnya selalu ketidakyakinan pada takdir-Mu

jauhkanlah aku dari ketakutan yang lahir dari kelemahan hati karena ujungnya selalu penghambaan pada manusia

 

Ya ALLAH ..

jauhkanlah aku ibadah yang bercampur ghurur karena itu lebih buruk  dari dosa yang menyebabkan taubat

jauhkanlah aku dari dosa yang tidak diakhiri taubat karena itu yang membedakan iblis dari Adam

jauhkanlah aku dari zuhud yang berbaur riya karena itu tipuan setan yang menyesatkan banyak orang sholeh

jauhkanlah aku dari citra kesalehan yang melebihi hakekat kesalehanku karena itu dapat mengantarkan kepada ghurur

jauhkan aku dari dengki, bakhil, dan sombong karena itu merusak persaudaraanku

 

Taqobalallahu minna wa minkum ….

Semoga ALLAH menerima amal ibadah kita amin ….

MODEL PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR 2008 April 22, 2008

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
3 comments

 

Pemilihan kepala daerah sangat marak di tahun 2008 ini. Bahkan, akan lebih marak lagi saat pemilihan presiden di tahun 2009 nanti. Beberapa daerah yang telah rampung untuk pemilihan gubernur pun masih menyisakan derita yang besar bagi rakyat. Contoh yang masih hangat adalah hasil pemilihan gubernur Maluku Utara, sebelumnya berkobar protes dan kisruh di Sulawesi Selatan. Hal yang lebih mengejutkan adalah saat calon gubernur yang tidak diunggulkan justeru yang menang, misalnya pemilihan gubernur di Jawa Barat.

Khusus di Jawa Timur mulai marak gairah pemilihan gubernur untuk masa bakti 2008-2013. Semoga kisruh pasca pemilihan tidak akan muncul untuk kawasan ujung timur pulau Jawa ini. Artikel ini tidak menampik kemeriahan dan proses pendidikan politik yang sedang terjadi. Artikel ini ditujukan untuk memunculkan model pemilihan gubernur yang bermartabat, yaitu ajang pemilihan dengan awal masa penyaringan dan kampanye para kandidat, saat pemilihan dan perhitungan suara, dan pasca pemilihan yang berbuah kesejahteraan bagi masyarakat seluruhnya.

 

Tahap Awal Penyaringan dan Kampanye Kandidat

Prosesi pemilihan gubernur sebaiknya dimulai dengan mekanisme yang benar. Semuanya diawali dengan adanya keputusan Pemerintah Daerah dan DPRD untuk menyelenggarakan pemilihan gubernur yang baru untuk masa bakti berikutnya, karena berakhirnya masa bakti gubernur saat ini. Panitian pemilihan gubernur (atau KPUD Jawa Timur)  dibentuk dengan tugas utama adalah persiapan, pelaksanaan, dan pengamanan agenda pemilihan kepala daerah.

Proses penyaringan calon gubernur beserta wakilnya diberikan sepenuhnya kepada DPRD sebagai penjelmaan wakil rakyat dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku. Kalau ada peluang untuk calon perseorangan non-partai harus dengan payung undang-undang yang berlaku.  Hajatan besar pemilihan gubernur Jawa Timur akan segera dimulai saat diterima resmi para pasangan kandidat tanggal 1 Mei 2008 oleh KPUD. Bagaimana agenda yang dijadwalkan banyak masyarakat yang tidak tahu? Tiba-tiba saja ada kandidat A, kandidat B, dan seterusnya. Dan, sebagian besar dari para kandidat ini sudah mulai gencar mencari dukungan ke berbagai kalangan. Ada yang karena posisinya di pemerintahan, ada yang karena posisinya di organisasi tertentu, atau karena alasan lainnya.

Kandidat yang maju dalam pemilihan gubernur harus yang bermartabat. Kandidat bermartabat diartikan sebagai sosok yang punya kualitas intelektual, sosial, dan moral yang paripurna. Kualitas intelektual dapat dilihat dari penidikan formal misalnya. Jawa Timur dengan beberapa perguruan tinggi besar dan ternama sangat tidak pantas bila dipimpin oleh pribadi yang bukan lulusan akademi atau universitas. Kualitas sosial dapat diukur dari pengalaman dia dalam memimpin organisasi, kelompok, atau masyarakat yang lebih luas. Sosok gubernur harus dapat bergaul dan berinteraksi positif dengan seluruh kalangan warga masyarakat Jawa Timur yang kian mejemuk. Kualitas moral dapat dilihat dari kinerja sang kandidat dalam rentang waktu sebelumnya serta catatan masa lalu (track record) yang harus bersih dari perbuatan yang melawan moral dan etika masyarakat. Kandidat yang bermartabat adalah mereka yang siap menerima kemengangan tanpa kesombongan diri serta menerima kekalahan dengan kelapangan hati.   

Bagaimana prosesi kampanye yang sebaiknya dijalankan? Penulis ingin mencontohkan proses pemilihan dekan Fakultas Teknologi Industri ITS. Panitia pemilihan membuat keputusan tegas bahwa kampanye harus dilakukan bersamaan. Panitia yang menyiapkan poster besar dengan mencantumkan gambar kelima kandidat beserta atribut yang diperlukan. Demikian juga disiapkan pamplet ukuran kecil yang berisi kelima profil kandidat dekan. Poster besar ditempelkan di beberapa tempat utama saja, sedangkan pamplet kecil banyak disebar di semua jurusan yang bernaung di payung FTI. Dan, kita semua civitas akademika sangat puas dengan cara ini. Acara debat kandidat dekan pun dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tidak ada tebar brosur atau tebar pesona yang menghamburkan biaya.

Kembali ke ajang pemilihan gubernur kita. Bagaimana kalau ajang kampanye dibuat seperti model pemilihan di atas? Panitia pemilihan (KPUD) yang menyiapkan semuanya. Tidak ada poster atau selebaran khusus dari masing-masing kandidat, kecuali poster dan atau selebaran semua kandidat secara bersamaan yang disiapkan oleh KPUD. Setelah fase penyaringan kandidat gubernur beserta wakilnya rampung, maka  tugas panitia untuk menyiapkan informasi di dalam poster yang diperlukan. Isi informasi yang utama adalah foto resmi  kandidat gubernur dan wakilnya (pakai jas dan kopiah untuk pria atau kebaya untuk wanita layaknya foto presiden dan wakil presiden). Informasi lain yang dibutuhkan adalah tempat lahir, usia, pendidikan formal terakhir, jabatan terakhir, prestasi utama, program kerja pokok, dan moto pasangan kandidat. Poster besar dapat dipasang di pintu masuk tiap ibu kota kabupaten, alun-alun, atau lokasi lain dengan rapih dan bersih.. Pamplet dan poster kecil pun dapat disebar di semua tempat. Kota akan tetap bersih dari poster atau pajangan lainnya. Rakyat akan kenal dengan utuh semua kandidat yang ada. Biaya dapat ditekan hingga titik terendah.

Kampanye dilakukan dalam bentuk debat terbuka  dengan melibatkan semua kandidat secara seimbang. Universitas di tiap kawasan dapat dijadikan alternatif lokasi debat yang netral, atau dapat juga lokasi lainnya yang layak. Lokasi debat terbuka ini pun dapat diputar untuk pasangan kandidat yang berbeda secara bergantian. Pendidikan politik masyarakat pasti akan lebih maju dan berkembang. Hasil debat boleh disebarkan via media informasi yang ada. Jadwal debat terbuka ini sudah disiapkan oleh panitia dan disebarluaskan kepada maysarakat. Media cetak dapat turut menyebarkan poster kandidat secara lebih merata ke seluruh pelosok kecamatan dan desa se Jawa Timur. Media TV dan radio juga secara seimbang turut mengkampanyekan pemilihan gubernur yang sehat dan bermartabat. Media internet dapat cukup efektif digunakan sebagai wahana informasi bagi masyarakat terhadap profil dan program kerja masing-masing pasangan kandidat.

Bagaimana dengan para kandidat yang sudah terlanjur kampanye sebelum waktunya? Harus ada pengaturan dan kesepakatan bersama. Harus ada keberanian yang tegas dan adil dari panitia untuk suksesnya hajatan politik lima-tahun-an ini. Semua bentuk atau media kampanye yang terlanjur ada bisa dicabut kembali. Kota dan fasilitasnya bisa lebih bersih. Bentuk-bentuk pengerahan masa tidak perlu berlebihan yang malahan bisa menimbulkan gejolak negatif. Silahkan para kandidat untuk menyumbang apa kepada siapa pun tanpa ada keharusan dukungan dalam bentuk apa pun. Masyarakat akan benar-benar cerdas dalam memilih calon gubernur atau kepala pemerintahan di daerahnya sendiri. Proses kampanye yang bermartabat adalah kamanye sebagai ajang pendidikan politik masyarakat. Bermartabat karena sangat menghargai dan menghormati aturan main yang telah disepakati bersama, mampu menjaga kejujuran, keterbukaan, dan bertujuan turut mencerdaskan masyarakat, khususnya dalam hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam menyatakan pendapat dan berserikat. 

Saat Pencoblosan dan Pasca Pemilihan

Saat pencoblosan dapat menjadi hari yang biasa saja setelah ajang kampanye dilaksanakan dengan menjaga martabat sebagai warga negara. Proses pencoblosan yang umum adalah dengan cara pengerahan masa di lokasi pemungutan suara. Cara lain yang mungkin dilakukan adalah dengan surat/kertas pemilihan dalam amplop tertutup, seperti halnya dalam pemilihan rektor, dekan, dan atau ketua jurusan di ITS.

Biarlah hajatan pencoblosan di TPS (tempat pemungutan suara) dijadikan ajang silaturrahim antar warga dalam suasana yang akrab dan meriah. Tidak biasanya warga bisa kumpul bersama seperti ini. Hasil perhitungan suara pun dapat dimulai dengan hati yang lapang. Siapa pun yang dapat meraih suara sebanyak apa pun di satu TPS masih harus sabar menunggu hingga semua TPS sudah dihitung tuntas. Dan, perhitungan akhir bukan berarti kematian bagi peraih suara yang sedikit ataupun jadi melonjak tanpa sadar diri bagi peraih suara yang lebih banyak. Bila proses pembelajaran politik bagi masyarakat sudah berjalan dengan benar, maka proses pemungutan dan perhitungan suara ibarat klimaks dari suatu peristiwa. Ada masa untuk merenung dan bersiap membangun Jawa Timur ini oleh seluruh warga masyarakat dengan beragam strata sosial yang disandangnya. Saatnya untuk memberikan kontribusi demi kemajuan bersama di jawa Timur.

Pemilihan gubernur hingga tahap akhir yang bermartabat adalah saat semua proses telah berjalan hingga pengumuman hasil akhir disampaikan  oleh yang berwewenang, maka semua pihak dapat menerima dengan penuh kebanggaan bahwa inilah hasil proses pendidikan politik yang kita inginkan. Pihak yang kalah dapat menerima dan tetap berkontribusi bagi pembangunan jawa Timur. Pihak yang menang dapat mulai mempersiapkan diri bersama seluruh komponen dalam masyarakat untuk benar-benar mewujudkan impian bersama menjadikan Jawa Timur sebagai kawasan yang maju, sejahtera, dan bermartabat. Majulah warga jawa Timur dan sejahteralah bangsa Indonesia. Semoga!

Catatan: artikel ini pernah saya kirimkan ke Kompas, namun tidak ada kabar apakah dimuat atau tidak …. yang ini untuk kepuasan diri sendiri

 

CLUSTER IPMSKT JURUSAN DI ITS April 14, 2008

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
4 comments

Saya masih perlu tambahkan lagi bahan analisa sekitar IPMSKT (indeks prestasi & masa studi komulatif terbobot) yang dimaksudkan untuk mendapatkan nilai agregat dari indeks prestasi dan masa studi para lulusan program S1 reguler.  Ada 3 bagian bahasan yang akan dimunculkan pada kesempatan ini. Artikel ini adalah sebagai pelengkap dari yang sebelumnya tentang prestasi jurusan di ITS Surabaya.

 

Pertama, saya tampilkan lagi urutan peringkat IPMSKT-nya. Hasil indeks prestasi dan masa studi komulatif terbobot (IPMSKT) 22 jurusan di ITS  selama tahun ajaran yang baru saja berjalan, yaitu semester gasal dan genap 2007/2008 -wisuda 95 dan 96 – setelah diurutkan dari besar ke kecil adalah:

 

1) Teknik Industri (69,6%); 2) Teknik Kimia (68,0%); 3) Perencanaan Wilayah & Kota (65,4%); 4) Sistem Informasi (63,6%); 5) Teknik Material & Metalurgi (62,6%); 6) Teknik Informatika (61,0%); 7) Teknik Lingkungan (59,7%); 8) Teknik Sipil (59,2%); 9) Teknik Geomatika (59,0%); 10) Teknik Elektro (58,9%); 11) Statistika (58,5%); 12) Kimia (56,5%); 13) Teknik Sistem Perkapalan (55,6%); 14) Matematika (55,3%); 15) Biologi (54,8%); 16) Desain Produk Industri (53,3%); 17) Arsitektur (52,1%); 18) Teknik Fisika (51,4%); 19) Teknik Mesin (50,4%); 20) Teknik Perkapalan (46,9%); 21) Fisika (42,3%); 22) Teknik Kelautan (39,9%)

 

IPMSKT untuk seluruh ITS adalah 56,9% yang merupakan tingkat prestasi rata-rata kelulusan program S1 reguler di ITS. Dari data di atas terlihat bahwa hanya urutan 1 (Teknik Industri) hingga 11 (Statistika) saja yang mampu meraih IPMSKT di atas rata-rata ITS.

 

Kedua, akan ditampilkan khusus atribut lulusan di masing-masing jurusan yang dapat meraih indeks prestasi di atas 3,00(IP > 3,01). Atribut ini menunjukkan pencapaian alumni (baca juga mahasiswa) dalam mearih indeks prestasi yang bagus. Makin besar prosentasenya berarti makin cerdas para mahasiswanya, makin cerdas juga dosennya dan baik hati dalam memberikan penilaian, serta makin berhasil proses belajar-mengajar di jurusan bersangkutan. Hasil capaian ke-22 jurusan dalam hal pencapaian IP > 3,01 setelah diurutkan adalah sebagai berikut:

 

1) Teknik Industri (89,8%); 2) Teknik Kimia (89,7%); 3) Perencanaan Wilayah & Kota (88,6%); 4) Teknik Informatika (87,6%); 5) Sistem Informasi (84,9%); 6) Teknik Geomatika (84,2%); 7) Teknik Material & Metalurgi (80,0%);  8) Teknik Elektro (75,2%); 9) Teknik Mesin (72,7%); 10) Teknik Sipil (70,4%); 11) Teknik Sistem Perkapalan (69,1%); 12) Teknik Perkapalan (66,2%); 13) Teknik Lingkungan (64,5%);    14) Desain Produk Industri (61,9%); 15) Kimia (60,9%); 16) Matematika (60,0%);17) Teknik Fisika (60,0%); 18) Arsitektur (52,9%); 19) Statistika (44,9%); 20) Biologi (42,2%); 21) Teknik Kelautan (30,3%); 22) Fisika (26,2%)

 

Capaian IP > 3,01 untuk seluruh ITS adalah 67,8% yang merupakan tingkat prestasi rata-rata kelulusan program S1 reguler di ITS. Dari data di atas terlihat bahwa hanya urutan 1 (Teknik Industri) hingga 11 (Teknik Sistem Perkapalan) saja yang mampu meraih capaian IP > 3,01 di atas rata-rata ITS.

 

Ketiga, akan ditampilkan khusus atribut lulusan di masing-masing jurusan yang dapat lulus dalam masa studi 7, 8, hingga 9 semester. Atribut ini menunjukkan pencapaian alumni (baca juga mahasiswa) dalam menyelesaikan program S1 maksimum dalam waktu 9 semester. Makin besar prosentasenya berarti makin cerdas para mahasiswanya, makin cerdas juga dosennya dan baik hati dalam memberikan penilaian, serta makin berhasil proses belajar-mengajar di jurusan bersangkutan. Hasil capaian ke-22 jurusan dalam hal pencapaian masa studi < 9 semester, setelah diurutkan adalah sebagai berikut:

 

1) Teknik Kimia (87,6%); 2) Teknik Industri (86,4%); 3) Teknik Lingkungan (85,5%); 4) Perencanaan Wilayah & Kota (82,9%); 5) Statistika (82,1%); 6) Teknik Material & Metalurgi (77,1%); 7) Teknik Geomatika (73,7%); 8) Biologi (73,3%); 9) Sistem Informasi (71,7%); 10) Arsitektur (65,9%); 11) Teknik Elektro (65,4%); 12) Kimia (63,8%); 13) Teknik Sipil (63,3%); 14) Matematika (60,0%); 15) Desain Produk Industri (58,7%); 16) Teknik Sistem Perkapalan (57,4%); 17) Teknik Informatika (54,6%); 18) Teknik Fisika (52,3%); 19) Fisika (42,6%); 20) Teknik Mesin (36,4%); 21) Teknik Perkapalan (33,8%);  22) Teknik Kelautan (24,2%)

 

Capaian masa studi < 9 semester untuk seluruh ITS adalah 63,1% yang merupakan tingkat prestasi rata-rata kelulusan program S1 reguler di ITS. Dari data di atas terlihat bahwa hanya urutan 1 (Teknik Kimia) hingga 13 (Teknik sipil) saja yang mampu meraih capaian IP > 3,01 di atas rata-rata ITS.

 

Dari bahasan pertama, kedua, dan ketiga di atas dapat dipilah jurusan-jurusan yang benar-benar memenuhi persyaratan IPMSKT, IP > 3,01 (selanjutnya disingkat IP), dan masa studi < 9 semester (selanjutnya disingkat MS) yang hanya dapat diraih oleh 9 jurusan saja, yaitu:

 

1)      Teknik Industri (IPMSKT = 69,6%; IP = 89,8%; MS = 86,5%)

2)      Teknik Kimia (IPMSKT = 68,0%; IP = 89,7%; MS = 87,6%)

3)      Perencanaan Wilayah & Kota (IPMSKT = 65,4%; IP = 88,6%; MS = 82,9%)

4)      Sistem Informasi (IPMSKT = 63,6%; IP = 84,9%; MS = 71,7%)

5)      Teknik Material & Metalurgi (IPMSKT = 62,6%; IP = 80,0%; MS = 77,1%)

6)      Teknik Lingkungan (IPMSKT = 59,7%; IP = 64,5%; MS = 85,5%)

7)      Teknik Sipil (IPMSKT = 59,2%; IP = 70,4%; MS = 63,3%)

8)      Teknik Geomatika (IPMSKT = 59,0%; IP = 84,2%; MS = 73,7%)

9)      Teknik Elektro (IPMSKT = 58,9%; IP = 75,2%; MS = 65,4%)

 

Ada 2 jurusan yang masuk peringkat IPMSKT di atas rata-rata ITS namun tidak memenuhi atribut IP dan MS sekaligus, yaitu Teknik Informatika (hanya IP yang masuk peringkat) dan Statistika (hanya MS yang masuk peringkat).

 

Saya usul (boleh saja usul asalkan ada dasar pertimbangannya) hal-hal berikut:

 

  • Ke depan, masing-masing  jurusan harus bisa mempertahankan capaian IPMSKT sekaligus dengan atribut IP > 3,01 dan MS < 9 semester, dan selayaknya lebih ditingkatkan secara dinamis!
  • Bila minat calon mahasiswa sangat besar terhadap jurusan-jurusan tertentu (daya tampung program reguler terbatas), maka silahkan dibuka program non-reguler untuk jurusan tersebut. Dulu pernah ada program ekstensi yang baru tumbuh, kemudian malah ditutup oleh rektor ITS sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi di ITS untuk jurusan-jurusan yang favorit.
  • Masing-masing jurusan berusaha melakukan evaluasi terhadap potensi internal (kekuatan dan kelemahan) yang ada sekaligus prospek eksternal (peluang maupun ancaman) untuk menyusun kembali rencana strategis yang lebih dinamis dan terus berkembang. Apa langkah jelasnya? Silahkan tambahkan sendiri …

Kurang dan lebihnya mohon maaf sobat kolega dosen ITS semuanya.

 

BUSTANUL ARIFIN NOER

Lab. Perancangan Sistem & Manajemen Industri

Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya

GURU BESAR – SELANJUTNYA? September 1, 2007

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
4 comments

Guru Besar atau Profesor bidang ilmu tertentu adalah puncak karier akademik bagi seorang dosen. Kini, dikenal hanya 4 tingkat jabatan fungsional dosen, yaitu Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar. Tidak semua dosen yang lulusan S1 bisa studi lanjut program S2. Tidak semua dosen lulusan S2 bisa studi lanjut program S3. Dan, tidak semua dosen lulusan S3 bisa jadi Guru Besar.

Jabatan fungsional akademik tertinggi ini memang terasa sangat istimewa. Dengan aturan pemerintah tahun 2006 telah disyaratkan bahwa untuk jadi Profesor haruslah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan formal S3 atau doktor. Kenaikan tingkat dalam hal jabatan fungsional pun sebenarnya sederhana secara teoritis, namun sangat sulit dalam prakteknya. Asisten Ahli cukup dengan 100 angka kredit, lanjut ke Lektor cukup 200 angka kredit, lanjut lagi ke Lektor Kepala cukup dengan 400 angka kredit, dan akhirnya untuk Guru Besar cukup dengan 850 angka kredit. Itu adalah teori-nya, dalam praktek tidaklah semudah itu.

Banyak dosen yang lebih tertarik dengan mencari proyek daripada cari angka kredit. Namun, untuk mereka yang telah jadi guru besar alias Profesor – pertanyaan berikutnya adalah ‘apa yang harus sikerjakan oleh sang profesor’?

Saya baru mau mengajukan jabatan Lektor Kepala untuk tahun 2007 ini. Tidak salah bila saya punya obsesi bila nanti jadi profesor, apa yang harusnya saya kerjakan – tidak lepas dari tri darma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, Dalam artikel ini akan ‘dipaparkan’ semua yang akan saya lakukan (semoga juga yang akan dikerjakan oleh para guru besar lainnya).

Pertama, harusnya lebih rajin. lebih semangat, dan lebih bijak dalam mengajar para mahasiswa. Dia harusnya lebih komitmen dengan waktu dan jadwal kuliah. Dia harusnya lebih banyak menyisipkan ‘pengalaman hidup’ dan keterampilan ‘hidup’ secara lebih filosofis sekaligus dengan contoh praktisnya. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu dari A hingga Z sekaligus keterampilan hidup yang lebih mumpuni setiap kali ikut kuliah beliau sang profesor ini. Dia harusnya lebih bijak dalam berinteraksi dengan para mahasiswa peserta kuliah, baik yang masih S1, S2, S3, bahkan siapa pun yang hadir dalam setiap kuliahnya.

Kedua, beliau sang profesor harus lebih banyak lagi melakukan penelitian dan publikasi ilmiah. Lab yang berada dalam tanggung-jawabnya dapat  digunakan sebagai wahana untuk kegiatan ini.  Sang profesor bisa melatih para mahasiswa, terlebih yang ikut program magister dan doktor untuk melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah di bawah bimbingan beliau. Target publikasi ilmiah dimulai dari 2 artikel per tahun, kemudian dapat ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya. Konsentrasi beliau sang profesor dapat fokus untuk tujuan penelitian dan publikasi dengan dukungan finansial dari universitas atau bahkan pemerintah pusat via direktorat pendidikan tinggi.

Ketiga, sang profesor harus lebih banyak lagi aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Aktivitas ini dapat berwujud sebagai tenaga sukarela untuk turut mengembangkan masyarakat sekitar kampus atau masyarakat pinggiran kota. Menjadi khotib shalat Jum’at (bagi yang muslim, misalnya) dan berbagi pengetahuan untuk turut mencerdaskan kehidupan masyarakat, baik finansial, emosional, maupun spiritual.

Demikian sedikit obsesi tetang menjadi guru besar alias profesor. Mereka tidak lagi hanya berada di menara tinggi, tetapi benar-benar dekat dengan para mahasiswa, dekat dengan masyarakat kelas bawah, dan lebih dekat lagi kepada Yang Maha Pencipta  …. semoga!

KECERDASAN DAN KEPRIBADIAN June 23, 2007

Posted by bustanularifin in Serbaneka.
7 comments

Kecerdasan … bagaimana kita memahami arti kecerdasan? Begitu juga dengan kepribadian … apa yang anda ketahui dengan kepribadian? Atau adakah hubungan antara kecerdasan dengan kepribadian seseorang?

Siapakah manusia yang cerdas? Atau, apakah maksud dari cerdas? Cerdas dapat diartikan sebagai sikap manusia yang mampu mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap persoalan sekaligus upaya mereka untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan. Manusia yang dapat unggul dalam satu aspek (dari 8 aspek kecerdasan dalam konteks psikologi) sudah dapat dikatakan sebagai manusia yang cerdas. Kali ini saya yang akan disorot adalah 2 dimensi kecerdasan utama, yaitu spiritual dan emosional. 

Saya akan tampilkan lagi sisi lain dari kecerdasan manusia dengan merujuk kepada dua aspek tersebut. Anggap saja ada dua sumbu datar dan tegak. Sumbu datar kita siapkan untuk kecerdasan emosional, yaitu tingkat kecerdasan manusia saat berhubungan dengan manusia lainnya. Mereka yang sangat piawai dalam pergaulan, menjadi pusat perhatian dan dan bisa memberikan perhatian yang sama besarnya kepada yang lain, pandai bergaul, berkomunikasi, berempati, dan merasakan perasaan orang lain, serta lainnya  adalah mereka yang cerdas secara emosional. Sebaliknya, adalah mereka yang tidak cerdas secara emosional yang dicirikan oleh kurang gaul, pemurung dan pendiam, sulit berinteraksi dengan orang lain, dan banyak ciri lainnya. Sehingga, ada 2 kategori untuk kecerdasan emosional ini, sebut saja RENDAH atau TINGGI.

Sumbu tegak dapat digambarkan sebagai tingkat kecerdasan spiritual. Mereka yang cerdas secara spiritual adalah mereka yang telah sampai pada tingkatan para nabi, rasul, wali, dan orang-orang yang tunduk patuh dengan pemahaman/penghayatan yang mendalam atas ajaran agamanya.  Sebaliknya, mereka yang ingkar, bermaksiat, dan melawan perintah/ajaran  agamanya sehingga menjadi manusia yang tidak bermoral adalah mereka-yang tidak cerdas secara spiritual. Kategori untuk kecerdasan spiritual ini pun dibagi jadi 2 kelas, yaitu RENDAH atau TINGGI.  

Dari kedua sumbu tersebut dapat terbentuk 4 kuadran/wilayah. Kuadran I adalah mereka yang tinggi kecerdasan emosionalnya sekaligus tinggi pula kecerdasan spiritualnya. Mereka adalah figur manusia sempurna nyaris dekat dengan pribadi para nabi, orang sholeh, dan orang-orang bijak sepanjang masa. Mereka sangat peka dengan perintah ALLAH SWT sekaligus sangat unggul dalam berhubungan dengan manusia lainnya. Kuadran II adalah mereka yang tinggi kecerdasan spiritualnya, namun rendah kecerdasan emosionalnya. Mereka adalah yang rajin mendalami agama dan prakteknya, namun alpa dalam hal pergaulan dengan manusia lain di sekitarya. Jadilah mereka seperti orang ‘aneh’ yang hanya peduli dengan kepuasan batin sendiri, namun tidak peduli dengan nilai persahabatan dan pergaulan dengan masyarakat di sekitarnya. Kuadran III adalah mereka yang tinggi kecerdasan emosionalnya, namun rendah dalam hal kecerdasan spiritualnya. Mereka sanga pandai bergaul dan diterima eolah banyak kalangan pergaulan masyarakat, namun tidak peduli dengan kaedah agama yang menuntun kehidupan bermartabat. Mereka cukup puas dengan menonjolkan ‘aspek bermoral walau tidak beragama’, dan masih sangat berani melanggar perintah ALLAH yang menjadi penuntun untuk membentuk pribadi mulia. Kuadran IV adalah mereka rendah kecerdasan spiritualnya sekaligus juga rendah kecerdasan emosionalnya. Maereka adalah ‘sampah masyarakat’ yang sesungguhnya. Tidak peduli kepada sesama dan berani melanggar tuntunan ALLAH adalah ciri mereka yang berada di kuadran ini.

Pribadi-pribadi utama yang diharapkan dapat membangun sendi masyarakat yang kokoh, bersahabat, bermartabat, dan berkualitas adalah mereka yang berada di kuadran I dengan ‘keimanan yang kokoh sekaligus kesalehan sosial yang mumpuni’. Wujud nyata yang ditunjukkan oleh mereka dari kuadran I ini adalah sosok dengan kepribadian utama sebagai rahamatan lil ‘alamin. Topeng kepribadian yang dimunculkan adalah topeng yang tulus sebagai manusia ‘khalifah ALLAH di muka bumi’. Itulah bentuk kepribadian yang akan dapat membuat lingkungan masyarakat yang manusiawi, berkualitas, sekaligus bermartabat. Tentu, dengan kecerdasan spiritual yang tinggi sekaligus kecerdasan emosional yang tinggi pula tidak akan ada lagi ‘kepribadian maya atau semu’. Semua hal yang dilakukan adalah dengan dasar ketulusan, kehangatan, kasih sayang, dan kemanfaatan yang besar bagi manusia seluruhnya. Semoga !!

SEKOLAH ENTREPRENEUR June 8, 2007

Posted by bustanularifin in Entrepreneurship.
17 comments

Mungkinkah dibangun sekolah entrepreneur? Apa dan bagaimana bentuk dari sekolah entrepreneur tersebut? Apakah anda ingin tahu lebih banyak tentang sosok entrepreneur? Dan, masih banyak pertanyaan lain yang dapat diajukan .. dan perlu dijawab!

Entrepreneur adalah orang yang dapat MEMBELI bahan baku dan sumber daya dalam menjalankan bisnis, MEMBUAT produk yang memiliki nilai tambah, serta sekaligus dapat MENJUAL produk tersebut dengan harga yang masih kompetitif di pasar. Nah .. saya lebih cenderung menyebut entrepreneur sebagai sosok yang komprehensif memiliki semua kompetensi sebagai seorang pelaku bisnis, yaitu membeli-membuat-menjual secara seimbang.

Orientasi seorang entrepreneur dapat dijabarkan dalam 5 dimensi berikut. Pertama, dia yang PROAKTIF merencanakan semua dan melakukan lebih awal daripada orang lain dengan seluruh potensi yang dimilikinya. Kedua, dia yang INOVATIF menggagas ide sekaligus menjalankannya dalam bentuk produk baru yang bermanfaat dan bernilai jual di mata masyarakat atau konsumen. Ketiga, dia yang MANDIRI  siap maju mewujudkan rencana dan inovasinya walau harus diabaikan oleh orang lain. Keempat, dia BERANI mengambil resiko dan tanggung jawab untuk menjalankan seluruh rencana yang telah matang disiapkan. Kelima, adalah dia yang SIAP/BERANI BERSAING dengan pihak mana pun secara terbuka, jujur, dan santun dalam menjalankan bisnis.

Mungkinkah dibentuk sekolah untuk menciptakan para entrepreneur dengan kemampuan dan orientasi seperti tersebut di atas? Saya sepakat dengan pendapat para ahli bahwa entrepreneur dapat DICIPTAKAN, tidak sekedat BAWAAN LAHIR. Sekolah entrepreneur ini ditujukan sebagai wahana mencetak para entrepreneur yang akan membawa perubahan besar pada kehidupan masyarakat. Sekolah ini masih dalam tatanan wacana atau konsep dengan isi sebagai berikut:

Bentuk Sekolah

Sekolah entrepreneur ini nantinya adalah sekolah tanpa ikatan dengan pihak pemerintah. Sekolah tanpa ijazah, tanpa harus masuk kelas, dan tanpa biaya (AKAN DIJELASKAN KEMUDIAN). Bahkan, bisa saja cukup via internet.

Peserta Didik

Peserta didik di sekolah entrepreneur ini CUKUP bersyarat sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung (kalau terpaksa boleh juga mereka yang masih buta huruf). Peserta bisa saja adalah mereka yang tidak pernah sekolah formal, pernah sekolah dasar, lulusan sekolah dasar, pernah sekolah menengah, lulusan sekolah menengah, pernah kuliah, atau lulusan perguruan tinggi. Wow … bagaimana mungkin?

Kurikulum Berbasis Kebutuhan Entrepreneurial

Kurikulum yang akan digunakan jelas bukan seperti sekolah biasa. Kurikulum dibuat dengan basis kebuuhan sebagai ajang untuk menjadi entrepreneur yang sukses. Materi utama adalah kepada kemampuan untuk MENJUAL, MEMBUAT, dan MEMBELI sebagaimana yang telah dijabarkan pada bagian di atas. Sikap mental entrepreneur ditujukan kepada membangun pribadi dengan kemampuan oritasi entrepreneurial, yaitu proaktif, inovatif, mandiri, berani mengambil resiko, dan berani bersaing secara agresif dengan kelengkapan sikap-sikap lain yang berhubungan dengan kelima orientasi tersebut.

Masih Gagasan

Masih pagi rencana pendirian sekolah entrepreneur ini. Masih perlu waktu untuk rancang bangun model sekolah yang paling cocok. Sebagai gagasan .. boleh juga dituliskan pada blog ini untuk mendapat tanggapan dari pembaca budiman.